Sabtu, 19 September 2015

Impian

Impian, itu sudah pasti akan kugapai. Aku selalu punya impian untuk kugapai dan kuusahakan. Impian itu, seperti arah kemana aku akan melangkah. Tak akan ada mentari yang menghangatkanku saat aku jatuh bila aku tak punya impian. Hati ini, terkadang ingin menolak kenyataan yang ada pada diriku sekarang. Tapi apa gunanya? keberadaanku sekarang, pasti juga bagian dari keberadaanku dimasa depan. Apa yang harus kulakukan hanyalah menyusuri jalan dimana aku harus menggapai lentera diujung jalan. Lentera itu, masih seperti setitik cahaya yang samar samar. Jika aku ragu apakah itu benar benar impian yang aku maksud, aku akan jatuh disaat itu juga. Tak ada yang bisa menggapai tanganku untuk berdiri kecuali diriku sendiri. Aku tak akan mungkin bisa melihat diriku sendiri tersungkur terjerembab di jalan yang gelap dimana aku tak bisa menggapai lentera itu lagi. Bahkan jika hatiku menolak melihat tapi tanganku pasti akan menggapainya juga. Aku berjanji. Aku akan terus berlari. Mengejar apa yang seharusnya kukejar. Menggapai apa yang seharusnya kucapai.

Jumat, 21 Agustus 2015

kepribadian harmonis

Aku berterimakasih kalian telah memberikan yang terbaik untukku. Kalian sudah menjadi teman baikku. Kalian sudah sangat peduli padaku walaupun kita begitu berbeda. Aku mencoba untuk selalu membuat kalian tidak tersinggung dan merasa kesal. Karena itu memang sifatku. Aku lah si harmonis yang terkadang bisa mengorbankan diriku sendiri demi orang lain. Yang bisa mengedepankan kepentingan kalian dari pada kepentinganku. Tapi tahukah kalian si spontan, si ambisius, si teoritis, dan yang lain bahwa aku disini lelah harus terus menerus melebarkan hatiku. Aku tahu harmonis membuatku tidak terima akan kritikan dan tidak suka mengkritik. Karena aku takut kalian sakit hati. dan aku lebih suka suatu keadaan yang bersifat damai.Tapi, kalau begini bagaimana bisa aku lebih maju? tolong bantu harmonis untuk lebih tegas dan lebih yakin pada yang dilakukan. Aku ingin bisa punya karakter kalian yang membuatku bisa berada di puncak tanpa harus berdikap subjektif dengan perasaan. Salam, kepribadian harmonis.

Kamis, 13 Agustus 2015

Apakah dengan begini, aku bisa menjadi rang yang sabar? Aku tahu mereka mungkin lebih berkuasa ditempat ini. Tapi, mereka juga dipercaya untuk membawa nama baik sekolah ini. Apakah orang orang seperti itu punya impian? apakah mereka sudah merasa benar dengan gelagat buruk itu? mereka sungguh laknat dan tak bermoral. Hanya bisa menyiksa tanpa memberi sesuatu ang benar